0 Comments
Day 1, 24 April 2017 Jam 09.14 Shinkansen Hikari 501 yang membawa kami dari Tokyo station tiba dengan selamat di track No. 14 Kyoto Station. lalu kami turun menuju lobby station, mencari Tourist Information Center. Kyoto station nampak sibuk dengan lalu lalang penumpang yang datang dan pergi, sementara itu toko-toko di dalamnya juga mulai sibuk melayani pembeli. Kyoto station ini sangat luas, lebih mirip pusat pertokoan (mall). berdasarkan informasi yang saya dapatkan sebelum berangkat dari Jakarta, cara terbaik (murah meriah) menikmati Kyoto adalah menggunakan Kyoto Bus one-day pass, harganya 500 yen. dengan bus pass ini kita bisa leluasa menggunakan bus ke tempat-tempat wisata yang di tuju. mau tahu lebih banyak tentang Bus-bus di Kyoto? monggo di baca www.kyotostation.com/taking-a-bus-in-kyoto/ saya membeli bus pass ini di Tourist Information Center, Kyoto Station. kalau mau beli di dalam bus juga bisa sih, tapi gak jamin selalu tersedia ya. terminal bus terletak di depan kyoto station. untuk menaiki bus, kita wajib menunggu di tempat yang telah di tentukan, sesuai dengan nomor bus yang akan di naiki. entah ada apa dengan kami berlima, hingga kesulitan menemukan tempat menunggu bus No. 50. bolak-balik mencari dan berusaha bertanya pada petugas yang kurang pandai dalam berbahasa Inggris nyaris membuat kami kesal. hampir 30 menit berputar-putar di depan kyoto station, akhirnya ketemu juga tempat menaiki bus No. 50. yang akan membawa kami menuju penginapan. petualangan baru saja di mulai, let's get lost....................... setelah menitipkan barang-barang di penginapan, kami hendak mengunjungi Kuil Emas (golden pavilion) Kinkaku-Ji. bermodalkan google maps, kami menuju halte bus Horikawanakatachiuri untuk menunggu bus No. 12. ada 13 pemberhentian yang harus dilewati sebelum akhirnya tiba di halte bus Kinkakujimae. lalu di lanjutkan berjalan kaki menuju Kinkaku-Ji. Kinkaku-Ji adalah kuil yang sangat tersohor di seantero dunia, warna emasnya menarik perhatian pengunjung namun kita tidak diperbolehkan untuk memasuki bangunannya. tempat ini sangat cocok untuk berfoto-foto ria dan menikmati kedamaian lingkungannya. tak ada pemandu wisata yang akan menemani kita, tetapi alur pengunjung mulai dari pintu masuk hingga keluar, telah ditata dengan baik sehingga tidak akan tersesat. Selesai menikmati keindahan kuil Kinkaku-Ji dan berbelanja souvenir, kami akan melanjutkan perjalanan menuju kawasan Arashiyama menggunakan bus namun tidak ada yang langsung, tiba di tujuan, sehingga kami harus berganti bus. naaahhhh ketika akan berganti bus, kami sempat kebingungan mencari haltenya, sementara itu perut semakin berontak minta di isi. saya berusaha keras mencari tempat makan yang bersertifikat halal di sekitar halte bus ini, namun gak nemu. yang ada hanya Yoshinoya. teman-teman bersepakat untuk makan di Yoshinoya, saya pasrah ngikut aja. saya menanyakan menu ikan, namun tidak tersedia dan mereka menawarkan belut/Unagi. yaaa udah dech, makan unagi aja. Alhamdulillah tenaga kami sudah kembali pulih sehingga bisa membaca peta dengan lebih baik dan menemukan bus menuju Arashiyama. ada banyak tempat wisata di kawasan Arashiyama dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki (selama kaki kuat melangkah ya hehehehehe) Tak terasa hari mulai gelap dan orang-orang sudah mulai meninggalkan tempat wisata menuju cafe atau restoran untuk bersantai dan menikmati makan malam. sementara itu kami masih menikmati cantiknya the Kimono Forest di stasiun Randen Arashiyama. di sini tersusun tabung plastik besar yang berisikan beragam motif kimono dan ketika malam hari, cahaya lampu menerangi barisan tabung ini menampilkan keindahan ragam motif kimono khas Jepang. sebelum pulang ke penginapan, kami melengkapi hari ini dengan makan ramen pedas di restoran Ayam-Ya, alamatnya 2-1-11,Mikatakonyacho, Shimogyo-ku, Kyoto city. restoran ini sudah memiliki sertifikat halal, jadi Day 2,
25 April 2017 |
Liza
Seorang perempuan biasa yang selalu ingin menambah ilmu dan pengalaman. Archives
March 2019
Categories
All
|