dari Pulau Komodo, perjalanan berlanjut menuju manta point. berharap bisa melihat ikan pari Manta. menurut pemandu kapal, air pasang karena purnama bulan dan menjelang tengah hari adalah peluang yang tepat untuk melihat pari Manta, mengingat hewan ini jarang terlihat. setelah kapal berhenti di Manta point, dengan dipandu oleh seorang awal kapal, kami segera menceburkan diri ke laut. air laut yang dingin dan arus yang kuat memaksa saya kembali ke kapal, sementara teman-teman bule yang lain berenang mengikuti pemandu. beruntung sebagian dari kami dapat melihat pari Manta, saya sedikit kecewa karna tidak dapat melihat pari Manta. semoga di lain waktu saya bisa melihat langsung pari Manta di habitatnya. pemandangan alam yang tersaji sepanjang perjalanan laut ini menghilangkan letih dan kejenuhan berada di kapal. lihatlah keindahan Gili Laba ini. kami hanya diberi waktu singgah 1 jam di Gili Laba, sebagian ada yang snorkeling dan sebagian lagi mendaki bukit. mengingat waktu yang terbatas pemandu kami menyampaikan bahwa tidak memungkinkan untuk sampai ke puncak Gili Laba. meskipun tidak sampai ke puncak bukit, namun pemandangan di Gili Laba sungguh spektakuler. jernihnya air laut menampakkan dasarnya memberi warna yang berbeda pada setiap kedalaman. warna tosca di hiasi karang-karang laut hingga biru tua yang menandakan laut dalam. panas terik matahari tak saya hiraukan demi menyaksikan serpihan surga ini. Subhanallah, MasyaAllah, Allahuakbar............. Mahabesar Allah atas segala ciptaan-Nya, sempurna tiada cela. ombak laut di selat Sape terasa ganas, kapal kami terombang ambing di tengah lautan. sulit sekali untuk bisa berdiri di atas kapal meski hanya sejenak. alhasil harus selalu berpegangan dengan tiang atau dinding kapal. sementara itu pemandangan matahari tenggelam sangat menggoda untuk di potret. saya mengambil kamera di dalam tas dan dengan sekuat tenaga berusaha untuk memotret. hasilnya memang kurang sempurna karena kapal bergoyang ke kiri dan ke kanan. mendekati Bima, ombak mulai reda dan kapal bisa lebih tenang. captain kapal memutuskan untuk berhenti sejenak agar kami bisa menikmati makan malam dan setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Pulau Satonda. hari sudah malam, bulan purnama mengiringi perjalanan kami malam ini. it's so romantic feeling. wish someone special here with me *blushing* pagi yang cerah di Pulau Satonda. tak berapa jauh dari pinggir pantai, kita bisa menyusuri jalan menuju danau air asin. persediaan air tawar yang sangat terbatas di kapal membatasi kami untuk mandi. sekaranglah saatnya menikmati air tawar sepuasnya di air terjun Mata Jitu pulau Moyo. dari pinggir pantai, kami menyusuri jalan setapak di dalam hutan menuju air terjun. selain menikmati pemandangan air terjun, kita juga bisa mendaki ke arah hulu sungai. mendaki tebing curam yang licin memang tidak mudah, namun kita bisa berpegangan dengan akar-akar pohon yang kokoh. di bagian atas ini ada sebuah kolam yang cukup dalam dan digunakan oleh pengunjung yang ingin memacu adrenalin dengan melompat dari atas pohon. pepohonan yang rindang memberikan kesejukan bagi alam. dari pulau Moyo, kapal kami berlayar menuju Gili Bola. perjalanan menuju gili bola tidaklah mudah, ombak yang cukup besar membuat kami berayun-ayun di di kapal. sebagian barang-barang berserakan karna di goyang gelombang. perjalanan ini terasa lebih berat dari hari sebelumnya di selat sape. Alhamdulillah atas pertolongan Tuhan, kami bisa tiba dengan selamat menjelang subuh, kapal kami kembali berlayar menuju tujuan akhir dari perjalanan ini yaitu Lombok perjalanan laut 4 hari 3 malam ini dari Labuhan Bajo menuju Lombok di layani oleh http://www.kencanaadventure.com
biaya perjalanannya Rp. 1.750.000,- termasuk:
mahal atau murah biaya tersebut tergantung penilaian anda. berapa harga yang tepat untuk merasakan pengalamannya dan menikmati semua keindahan alam tersebut? be careful, INDONESIA is seriously BEAUTIFUL and AMAZING.
0 Comments
|
Liza
Seorang perempuan biasa yang selalu ingin menambah ilmu dan pengalaman. Archives
March 2019
Categories
All
|