Trip kali ini kami mulai hari Jum'at 12 Oct '12, tentunya selepas kerja. berkumpul di Slipi Jaya dan bersama-sama teman baru naik bus umum menuju Serang lalu berganti dengan mobil angkot carteran yang akan mengantarkan ke Desa Sumur. berdasarkan informasi dari teman-teman bahwa jalanan yang akan kami lewati menuju desa sumur cukup berbahaya, bukan hanya karna kondisi jalanan yang berkelok-kelok tetapi terkadang ada penjahat alias penyamun. Alhamdulillah menjelang subuh kami tiba di Desa Sumur dan langsung menuju rumah pemilik kapal. Setelah selesai shalat subuh lalu sarapan seadanya, kami bersiap menuju dermaga sumur. mari kita berlayar ke Taman Nasional Ujung Kulon................ Hari yang indah untuk mulai menjelajahi TN Ujung Kulon. matahari pagi mulai menampakkan diri menyinari bumi, ombak laut pun sangat bersahabat selama perjalanan. tak terasa kami sudah tiba di dermaga pulau peucang. di pulau peucang ini terdapat beberapa bangunan untuk menginap dan juga ada pusat informasi yang bernama Sulah Nyandar, Balai Taman Nasional Ujung Kulon. mulai dari pinggir dermaga kita bisa merasakan pasir putih lembut. tidak hanya di pinggir dermaga, pasir putih juga menutupi jalanan hingga ke halaman penginapan. oh ya, jangan meletakkan barang-barang di luar kamar tanpa pengawasan karna monyet-monyet nakal suka mengambilnya. selain monyet, di halaman penginanapan kita juga bisa bertemu babi hutan dan rusa. Setelah selesai snorkeling di sekitar pulau peucang dan dilanjutkan dengan makan siang, sekitar jam 2 kami naik ke kapal untuk mengunjungi Padang savana Cidaon.... suasananya kayak di africa gitu dech. matahari bersinar terik, menambah eksotis tempat ini. kami sempat melihat banteng dari kejauhan, namun tak lama kemudian mereka pergi menjauh ke dalam hutan. selesai dari Savana Cidaon, kami melanjutkan perjalanan dengan kapal menuju Dermaga Cibom. Pada tahun 1808 Gubernur Jenderal Hindia Belanda merencanakan membangun sebuah pelabuhan laut di daerah Cibom. Sultan Banten dengan berat hati menyediakan para pekerja. tetapi karna para pekerja banyak yang sakit dan menderita bahkan diantaranya banyak yang meninggal dan yang tersisa pun menjadi lemah di sebabkan "uap beracun yang berasal dari lahan kerja baru". kemudian mereka melarikan diri dari daerah tersebut. pelabuhan ini tidak pernah terselesaikan. berdasarkan pertimbangan waktu dan saran dari petugas jaga hutan, kami tidak diizinkan untuk trekking melihat sunset dari mercusuar Tanjung Layar. untuk mengobati kekecawaan tersebut, kami kembali naik ke kapal dan mengitari Tanjung Layar sambil menikmati ombak yang lumayan besar. pagi yang cerah, cocok untuk trekking dan mengenal lebih dekat Karang Copong. dengan ditemani seorang petugas jaga, kami mulai berjalan menyusuri hutan. sepanjang perjalanan, petugas menceritakan vegetasi dan hewan-hewan yang ada di sekitar. saya sempat mencicipi air segar dari dahan pohon kering yang berisi air (lupa nama pohonnya hehehe). rasanya segar sekali, sangat beda dengan air minum dari mata air. para penjelajah hutan sangat tahu tentang pohon tersebut karena biasa di gunakan untuk minum apalagi ketika sulit menemukan air. setibanya di ujung hutan karang copong, saya terkesima dengan pemandangan laut luas yang terhampar indah. dari ketinggian tebing dapat terlihat dasar lautan dengan karang-karang indah beserta ikan warna-warni. sungguh menakjubkan..... cukup membayar Rp. 490.000, start dari serang, saya sudah bisa menikmati perjalanan seru yang mendebarkan, di antaranya berada di atas kapal selama hampir 3 jam dan terombang ambing oleh ombak besar.
Alhamdulillah hari Minggu 14 Oct' 12 malam kami sudah bisa kembali rumah masing-masing. Terimakasih teman-teman atas kebersamaannya. sampai jumpa di lain trip.
0 Comments
|
Liza
Seorang perempuan biasa yang selalu ingin menambah ilmu dan pengalaman. Archives
March 2019
Categories
All
|