30 Juli 2014, Jam 1.30 WIB pagi saya sudah check in di terminal 3 bandar udara Soekarno Hatta, cengkareng. pesawat Batik Air http://www.batikair.com membawa kami terbang selama 3 jam menuju Kupang. setelah itu harus melanjutkan lagi dengan pesawat Transnusa menuju Alor. oh ya hampir saja saya ketinggalan pesawat karna ada perubahan jadwal dari Transnusa dan informasinya gak sampai ke saya. menurut petugas ticket di airport Kupang, informasi tersebut tidak sampai karna nomor handphone saya tidak ada di sistem mereka, yang ada hanya nomor telp tempat saya membeli tiket yaitu http://www.nusatrip.com padahal waktu beli tiket tersebut saya mencantumkan nomor handphone saya. tiket pesawat saya seharusnya jam 14.00 WITA namun di gabung dengan penerbangan jam 10.00 WITA. saya beruntung dapat duduk di dekat jendela jadi bisa melihat pemandangan keren dibawah sana. rasa kantuk pun tiba-tiba menghilang berganti menjadi rasa syukur atas indahnya karunia Tuhan di muka bumi. Alhamdulillah tiba dengan selamat di bandar udara Mali, Alor dan kami di jemput oleh pemilik penginapan. sepanjang perjalanan menuju penginapan disebelah kiri jalan terhampar pemandangan laut yang mempesona, tangan udah gatel aja mau motret hehehe. di penginapan sudah disediakan makan siang, pas banget nih karna perut memang sudah lapar. istirahat dulu ya, masih ngantuk nih karna kurang tidur. lumayanlah bisa tidur sebentar untuk memulihkan tenaga. jam 4.00 kami berangkat menuju dermaga kokar untuk menyaksikan matahari terbenam. perjalanan dari penginapan menuju dermaga Kokar cukup jauh lebih kurang 1,5 jam namun sepanjang perjalanan kita akan dimanjakan dengan pemandangan pantai yang luar biasa keren. 31 Juli 2014 hari ini kami akan berkeliling pulau di sekitar Alor dan snorkeling sepuasnya. perlu stamina yang fit biar gak lemes di laut, jadi harus sarapan pagi dulu. gak perlu repot cari sarapan di luar karna sudah di sediakan di penginapan. ayo sekarang kita ke dermaga Alor Kecil. Spot snorkeling pertama yang di kunjungi adalah pantai Sabanjar. sebaiknya bawa alat snorkeling sendiri karna disini agak susah untuk mencari penyewaan dan kalo pun ada, alatnya kurang nyaman untuk di pakai. sayangkan udah jauh-jauh datang ke Alor tapi gak bisa nikmati alam bawah lautnya. Alor sungguh mempesona, tak cukup kata yang dapat saya ungkapkan untuk dapat menceritakan keindahannya. sebuah nikmat Tuhan yang tiada terkira bisa menikmati sore hari yang cerah di lautan, memandang birunya langit dihiasi awan putih dan birunya laut yang tenang dengan di kelilingi pulau-pulau. angin sepoi-sepoi melenakan saya, membawa angan terbang melayang. andai saya........ aaaahhhhhhhhhhhhh..... 1 Agustus 2014 menggunakan kapal motor yang sama dengan hari kemarin, kami menuju pulau ternate untuk snorkeling. spot pertama yang akan di kunjungi adalah di Biatabang. air laut yang bening memungkinkan kita untuk melihat terumbu karang dan ikan-ikan yang ada di dalamnya. gak perlu harus bisa menyelam untuk menikmati pemandangan bawah lautnya, cukup gunakan kacamata renang lalu masukkan kepala ke air dan taraaraa..... lihat lah keindahannya. saya harus lebih sering lagi berlatih memotret dengan akurat di dalam air, sekarang ini masih kurang bagus hasilnya. i'll keep on learning..... promised. setelah selesai snorkeling di Biatabang, kapal motor kami mengarah ke Uma Pura, sebuah perkampungan penduduk pengrajin tenun ikat. jalan menuju perkampungan sudah di beton meskipun agak sempit, jadi nyaman untuk dilewati. di kanan jalan terhampar pemandangan laut yang sangat indah. gradasi warna nya sungguh mempesona. Subhanallah, karya Tuhan memang luar biasa. di dunia aja sudah begini indahnya, gimana nanti di surga ya? mungkin saja ini baru setitik surga alam. Subhanallah....... MasyaAllah.......... hanya kalimat zikir yang mampu terucap untuk mensyukuri nikmat ini. beragam warna dan motif tenun yang dapat kita beli di kampung Uma Pura - Pulau Ternate, Alor, Nusa Tenggara Timur. mereka menggunakan pewarna alam seperti dari kunyit untuk warna kuning, dari pohon nila untuk warna indigo. warna hijau dihasilkan dari teripang, sementara warna ungu dihasilkan dari olahan cumi-cumi. ada 2 jenis bahan tenun yang saya jumpai yaitu dari bahan sintetis dan kapas yang di pintal sendiri. kwalitas dan harga tentunya juga berbeda. tenunan yang berasal dari kapas terasa lebih tebal dan kesat, sedangkan yang terbuat dari benang pabrik terlihat mengkilap dan kurang kesat. harga yang di tawarkan masing-masing penenun juga berbeda, kita bisa menawar nya koq. kisaran harga tenun mulai dari Rp. 25.000,- sampai dengan Rp. 1.000.0000,- tergantung keahlian kita menawar. selesai sudah berbelanja tenun ikat khas Nusa Tenggara Timur, saatnya makan siang di kapal. nasi kuning dengan lauk ayam goreng dan tempe sudah dibungkus dari tadi pagi, maklum disini agak sulit mencari warung makan. makan bersama itu membawa berkah, semuanya terasa nikmat. setelah selesai makan, kapal mulai bergerak menuju spot snorkeling berikutnya, Java Toda. tetapi karena teman-teman kurang tertarik untuk snorkeling disini jadi kami hanya singgah sebentar. snorkeling lagi di pulau pura, melihat ikan barakuda. gak lama kemudian terbawa arus 2 Agustus 2014 setelah selesai shalat Subuh, saya berjalan-jalan di pinggir pantai dekat penginapan. menunggu matahari pagi menampakkan dirinya dari balik bukit. warna emas yang menyinari langit pertanda matahari akan segera muncul, cahayanya mulai memberi kehangatan di bumi Alor. tak lama berselang, warna langit berubah menjadi biru terang, pertanda hari beranjang siang. gak pake mandi pagi yang penting sarapan hehehe.... air tawar di pulau kepa sedikit terbatas, jadi lebih baik mandi di penginapan yang di Alor, bisa lebih leluasa dan puas mandinya. Riwayat Al Qur'an kulit kayu. Al Qur'an tua ini terbuat dari kulit kayu dengan pembungkus berupa kotak dari kayu. dibawa ke Alor Besar oleh Bapak Iang Gogo yang merantau dari Ternate (Maluku Utara) bersama keempat saudaranya dengan misi penyebaran agama Islam. pada tahun 1982, terjadi kebakaran besar yang melanda rumah pondok tempat menyimpan Qur'an tua ini yang menghanguskan rumah beserta seluruh isinya, termasuk semua benda -benda peninggalan Bapak Iang Gogo, tetapi anehnya Qur'an tua ini tidak ikut terbakar dan masih utuh hingga saat ini. sesampainya di penginapan, saya buru-buru mandi karna setelah ini kami akan mengunjungi suku Abui di desa Takpala. sayang sekali waktu kami terbatas, jadi gak bisa berlama-lama di desa Takpala. masih banyak tempat lain yang harus di kunjungi. 3 Agustus 2014
raungan sirine di bandar udara Mali mengagetkan saya, ternyata itu adalah pertanda pesawat akan mendarat. berarti sebentar lagi kami juga akan berangkat meninggalkan Alor. 10 menit kemudian, petugas Transnusa menyampaikan pengumuman bahwa pesawat tidak bisa mendarat karna angin kencang dan harus kembali ke Kupang. untuk itu kami di minta menunggu sampai pemberitahuan selanjutnya. hhhhhhhhhhmmmmmmm...... berapa lama nih harus menunggu. penerbangan dari Alor menuju Kupang lebih kurang 50 menit. kalau cuaca sudah memungkinkan, pesawat akan terbang kembali ke Alor dengan waktu tempuh yang sama. berarti lumayan lama juga untuk menunggu di bandara. setelah berkoordinasi dengan petugas Transnusa, kami memutuskan untuk mengisi waktu di pantai Maimol yang terletak tidak jauh dari bandara. 1 jam kemudian kami kembali ke bandara, namun belum ada kabar tentang penerbangan hari ini. kecepatan angin maksimal untuk pesawat mendarat adalah 10 knot, sementara saat ini kecepatan angin mencapai 23 knot. what we can do?????? ini kan kehendak alam, kita tak mungkin menentangnya. sementara itu teman-teman sudah mulai resah karena penerbangan lanjutan hari ini menuju Jakarta menggunakan airlines yang berbeda, artinya kalau tidak tiba tepat waktu maka tiket yang sudah di beli akan hangus. duuuuhhhh, gimana ini? menjelang jam 4 sore, petugas Transnusa mengumumkan bahwa penerbangan hari ini dibatalkan karna cuaca tidak memungkinkan untuk pesawat mendarat. penerbangan akan di alihkan keesokan hari. ya sudahlah, kami terpaksa kembali ke penginapan dengan menyewa mobil. untunglah masih ada kamar yang tersedia. Biaya perjalanan ini terdiri dari: ticket Jakarta - Kupang by Batik air Rp. 1.301.900,- ticket Kupang - Alor by Transnusa Rp. 630.000,- ticket Alor - Kupang by Transnusa Rp. 713.000,- tambahan biaya (karna cancel flight transnusa) penginapan dan makan malam Rp. 125.000 trip organizer by @Tukang_Jalan Rp. 2.950.000,- yang didapat:
ada juga homestay di Alor Kecil yang bisa di sewa. call/sms +6282122116689 or +6281337966161
2 Comments
|
Liza
Seorang perempuan biasa yang selalu ingin menambah ilmu dan pengalaman. Archives
March 2019
Categories
All
|