Pulang kampuang, kalimat itu selalu membuat saya bergairah dan bersemangat. pulang kampung berarti melepas rindu dengan keluarga, sanak saudara dan kerabat. terbayang sudah makanan lezat di rumah buatan mama, yummmy... pulang kampung kali ini sedikit berbeda dari biasanya karna ada seorang teman yang tertarik mengunjungi tempat-tempat menarik di sumatera barat. mari kita jalan-jalan di ranah minang. tempat pertama yang kami kunjungi adalah Bukit Langkisau, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan. untuk mencapai bukit langkisau di butuhkan lebih kurang 2 jam perjalanan dari kota padang. sepanjang perjalanan kita akan di suguhi pemandangan laut yang cantik. jalanan yang berkelok-kelok menambah keseruan dalam perjalanan. sekitar jam 11 siang kami tiba di puncak bukit langkisau. lihatlah pemandangan indah yang terhampar di puncak bukit ini. matahari bersinar terang, angin sepoi-sepoi memberi kesejukan seakan menghipnotis. tak kan bosan mata memandang ke sekitar bukit ini karna semuanya sungguh mengagumkan. hamparan birunya laut samudera hindia bertemu dengan langit yang tak berujung, hhhhhhmmmmmm speechless.... dari atas puncak bukit ini kita juga bisa mencoba olah raga paralayang. Dari atas Bukit Langkisau, kita bisa melihat pulau kecil di seberangnya. itulah dia Pulau Cingkuak, Painan, Sumatera Barat di kaki Bukit Langkisau ada pantai yang selalu ramai di datangi pengunjung, namanya Pantai Carocok. di pantai ini kita bisa leluasa bermain pasir atau menikmati pemandangan laut sembari berjalan-jalan di sepanjang jembatan yang membentuk seperti dermaga. merasa masih kurang puas berjalan-jalan di Pantai Carocok, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Cingkuak. sebuah pulau yang tadi terlihat dari atas bukit Langkisau. untuk mencapai pulau cingkuak, kita bisa menaiki perahu bermesin yang ada di kawasan wisata pantai carocok. setiap penumpang akan dikenakan ongkos menyeberang sebesar Rp. 10.000,- Tak sampai 15 menit, kami sudah tiba di pulau cingkuak. hamparan pasir putih dan air laut yang jernih menggoda kita untuk berenang dan bermain air. snorkeling dan memancing ikan menjadi kegiatan yang sangat di sukai pengunjung. selain itu, di tempat ini juga tersedia penyewaan olahraga air seperti banana boat dan lainnya. Suasana pulau yang damai, laut biru yang tenang membuat kita betah berlama-lama di pulau cingkuak. Menjelang sore, kami bergegas meninggalkan pulau cingkuak dan pantai carocok. masih ada satu tempat lagi yang akan di kunjungi yaitu Jembatan Aka (akar) di Kec. Bayang, Kab. Pesisir Selatan. jembatan ini terbuat dari akar pohon yang di tautkan satu sama lain dari 2 buah pohon yang berada di seberang sungai untuk menghubungkan desa Pulut-pulut dengan desa Lubuak Silau. meskipun sudah berumur lebih dari 90 tahun, jembatan ini masih kokoh untuk menopang beban yang melewatinya. Kampung halaman tercinta desa Kacang, Kab. Solok tempat kelahiran saya terletak di tepi Danau Singkarak. danau terbesar ke-dua di Sumatera setelah danau Toba. Danau Singkarak terletak di dua kabupaten yaitu Kab. Solok dan Kab. Tanah Datar dan di lewati jalur lintas Sumatera. salah satu ciri khas dari danau singkarak adalah ikan bilih. ikan kecil yang membuat kita ketagihan memakannya, meski dengan berbagai cara pengolahan seperti di goreng, di gulai, di pepes dan di keringkan. ikan bilih hidup berkelompok, nelayan biasa mendapatkannya melalui jaring pukat yang diletakkan semalaman di danau. Rabu, 16 Oktober 2013 Jam Gadang Bukittinggi ada banyak tempat menarik yang bisa di kunjungi di sekitar jam gadang, salah satunya Taman Panorama Ngarai Sianok. dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 4.000 per orang kita dapat menikmati pemandangan Ngarai Sianok yang spektakuler. selain itu kita juga bisa masuk ke dalam Lobang Jepang untuk mengenang kekejaman Jepang pada masa penjajahan. sebagian tempat di dalam Lobang Jepang ini sudah di renovasi, di lapisi dengan beton sehingga mengurangi keasliannya. namun di beberapa bagian masih di biarkan seperti aslinya. ada baiknya menjelajahi Lobang Jepang dengan di dampingi pemandu agar kita bisa mengenal lebih dekat sejarah yang terjadi di setiap lorong yang di lewati. Setelah keluar dari Lobang Jepang, lanjutkan perjalanan ke arah bawah untuk melihat bagian dasar Ngarai Sianok. setelah melewati ratusan anak tangga dengan ngos-ngosan, akhirnya tiba juga di tangga paling atas Janjang Koto Gadang. tangga ini menghubungkan Ngarai Sianok, Bukittinggi dengan nagari Koto Gadang, Kab. Agam. perut terasa lapar karena belum makan. saat yang tepat untuk mencicipi makanan khas koto gadang, Kab. Agam, gulai itiak lado mudo (gulai bebek cabe hijau). terbuat dari daging bebek muda yang dilumuri banyak cacahan cabai hijau, saking banyaknya seakan daging bebek muda tersebut berendam dalam cabai hijau. menu ini wajib di coba, yummmmyyyyy... Kamis, 17 Oktober 2013 dari rumah kakak saya di pusat kota Payakumbuh, kami akan menuju Lembah Harau. mengingat tidak ada angkutan umum yang langsung dari pusat kota Payakumbuh ke lembah harau, kami memutuskan menyewa angkot sebesar Rp. 80.000,- jarak yang akan di tempuh + 18 KM. Lembah Harau terkenal akan dinding batu granit kokoh yang mengelilingi lembah di Kec. Harau, Kab. Lima Puluh Kota. tempat ini sangat menarik untuk fotografi dan kegiatan panjat tebing. di kiri kanan jalan terhampar sawah hijau yang memberi warna sejuk di mata. di lembah Harau terdapat tiga tempat air terjun yang memiliki ciri khas masing-masing. tempat pertama yang kami kunjungi adalah Sarasah Murai (air terjun Murai), letaknya paling ujung dari tempat parkir kendaraan. Museum Adityawarman di kota Padang.
1 Comment
Memanfaatkan libur tgl 29 -31 maret 2013, saya dan teman-teman akan berkenalan dengan Pulau Sangiang dan Curug Gendang. Liburan murah meriah, naik bus dari terminal Pulo Gadung ke Serang lalu di lanjutkan dengan menyewa angkot hingga ke Anyer. tujuan kami adalah ke Curug Gendang.
Curug Gendang adalah sebuah obyek wisata alam air terjun. terletak di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten. berada di dalam Taman Wisata Alam (TWA) Carita yang memiliki luas 95 ha. sesuai dengan SK Mentan No. 440/KPTS/UM/7/1978 tanggal 15 Juli 1978. Curug Gendang mempunyai luas sekitar 10 meter persegi dengan kedalaman air 13 meter dan tinggi air terjun nya mencapai 7 meter. memang gak mudah sih untuk menemukan air terjun ini karna kita harus berjalan kaki dari tempat parkir sejauh lebih kurang 30 menit melewati jalan setapak yang berliku dan cukup licin. vegetasi hutan yang asri menciptakan suasana alam yang tenang dan menyejukkan. Gunung Bromo, kecantikan, keelokan dan pesona nya menjadi daya tarik para penjelajah alam dari seluruh dunia. beruntunglah saya bisa menginjakkan kaki, merasakan dinginnya udara pagi sambil menanti mentari pagi di Bromo. perjalanan dari stasiun Pasar Senen dengan kereta api Gumarang selama 12 jam hingga stasiun Pasar Turi cukup melelahkan dan menyiksa. ini merupakan pengalaman pertama saya naik kereta api dari stasiun pasar senen. karna masih kurang mengerti tentang perkeretaapian, sebelum membeli tiket saya sempat bertanya ke customer service kereta api. mengingat kelas eksekutif sudah habis terjual dan yang tersisa hanya kelas bisnis dengan kipas angin, kelas ekonomi ac dan kelas ekonomi. mengingat ini akan menjadi perjalanan yang cukup lama, saya memilih kelas ekonomi ac. ternyata kereta api Gumarang kelas ekonomi ac tidak seperti yang saya bayangkan. tempat duduk 2 dan 3 sangat sempit, lutut kita bertemu dengan lutut penumpang di hadapan. tak ada recleaning seat, ac pun tak berfungsi dengan baik. alhasil gerbong ini terasa pengap. saya mencoba bertanya dengan teknisi kereta dan jawabannya: ac sudah maksimal dan gak bisa lebih dingin lagi. kebayang donk 12 jam seperti itu, waktu rasanya berjalan lambat sekali. pengen tidur tapi gak bisa karna posisi duduk yang gak nyaman, hiks.. hiks... Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di stasiun Pasar Turi, Surabaya. bertemu dengan teman-teman dari Jakarta yang telah lebih dulu tiba dengan kereta ekonomi. sekarang ini kami akan menuju Air Terjun Madakaripura, Probolinggo, Jawa Timur. biar gak kelaparan di perjalanan, kami menyempatkan sarapan nasi pecel. menjelang tengah hari, kami tiba di pintu masuk menuju air terjun Madakaripura. mana air terjunnya? koq gak keliatan.... ooaallaaaa, ternyata masih harus trekking lagi toh. jalurnya cukup landai dan nyaman untuk di lalui. 30 menit kemudian, taraaaaaa.....ini dia air terjunnya. jika ingin melihat air terjun lebih dekat, kita harus melewati jalan dekat tebing air terjun. cipratan air terjun membuat saya hampir basah kuyup, untunglah kamera masih ada di tas dan di bungkus kantong plastik jadi gak ikutan basah. beginilah resikonya kalo pergi ke suatu tempat tapi gak tau info lengkapnya, jadi sedikit menyesal hiks... hiks.. selesai sudah berbasah-basah ria menikmati air terjun Madakaripura, saatnya melanjutkan perjalanan ke Bromo. hujan rintik-rintik menyambut kedatangan kami di Cemoro Lawang, Bromo, menambah dinginnya udara disini. untunglah di penginapan tersedia pemanas air, jadi gak kedinginan kalau mau wudhu dan mandi. jalan-jalan sore di sekitar penginapan (homestay), memandang indahnya gunung Bromo dan gunung Batok yang berdiri kokoh. setelah itu belanja syal dan baju kaos di toko oleh-oleh yang ada di dekat pintu masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. sekitar jam 03.30 kami sudah bersiap menaiki mobil jeep 4WD yang disediakan untuk mengantar ke Pananjakan, tempat yang paling tepat menanti matahari terbit di Bromo. perjalanan menuju Pananjakan lumayan seru, jalanan menanjak dan berbatu membuat kita merasakan sensasi off road. Pasir berbisik Pantai Tanjung Papuma
|
Liza
Seorang perempuan biasa yang selalu ingin menambah ilmu dan pengalaman. Archives
March 2019
Categories
All
|