menjelang tengah hari saya turun dari bis wisata yang mengantarkan kami ke kota Mataram, sementara itu tiket pulang saya ke Jakarta nanti malam jam 20.30 WITA. kali ini saya tidak akan bermalam di Lombok karna waktu libur telah usai. esok hari harus kembali ke rutinitas pekerjaan di Jakarta. syukurlah, masih ada waktu untuk mencari oleh-oleh khas Lombok. berbekal informasi dari pemandu wisata selama di kapal, saya mendapatkan ojek motor yang akan mengantarkan ke tempat-tempat kerajinan khas Lombok. tempat pertama yang akan saya kunjungi berada di Desa Banyumulek, Lombok Barat, sebuah desa yang terkenal dengan hasil kerajinan tangan dari gerabah. saya tiba di desa Banyumulek bersamaan dengan masuknya waktu shalat Zuhr, kebetulan ada masjid di dekat art shop tempat saya berhenti, namanya Masjid Jami' Al Mujahidin di desa Lelede, Banyumulek. kalau perintah Allah sudah di penuhi, hatipun menjadi tenang dan tentram. sangat mudah menjumpai masjid di sini karena Lombok terkenal dengan sebutan Pulau 1000 Masjid. sepanjang jalan ada banyak Masjid dengan arsitektur megah, sebagian masih dalam proses pembangunan. hasil kerajinan gerabah ini sangat menggoda. ada banyak bentuk hiasan dinding, vas bunga, tempat lilin, baki, piring hias, tempat tissue, asbak, da masih banyak yang lainnya. harga yang di tawarkan pun beragam, silahkan di tawar demi kepuasan berbelanja hehehehehe........ pengennya sih belanja lebih banyak tapi apa daya barang bawaan di backpack sudah hampir maksimal, dan gerabah-gerabah ini lumayan berat. jadi hanya beli 4 pcs baki dan 1 buah tempat lilin, lumayanlah buat oleh-oleh. selesai sudah berbelanja di art shop desa Banyumulek, mari lanjut ke desa Sukarara untuk melihat pembuatan tenun ikat songket. warna-warni songket yang di tawarkan sangat menarik, tapi kali ini saya belum berencana untuk membeli songket. mungkin nanti kali ya....... rata-rata wanita di desa Sukarara, menenun setiap hari selama 6-8 jam. diperlukan ketelitian dan kesabaran untuk menyelesaikan selembar kain songket. lama pengerjaannya di pengaruhi juga oleh motif songket tersebut, semakin rumit motif yang di buat maka waktu penyelesaiannya akan lebih lama. tahun lalu saya sudah pernah berkunjung ke kampung Sasak, desa Sade. namun waktu itu hanya sebentar saja karena turun hujan, mumpung sekarang ada di Lombok jadi saya kembali ingin melihat-lihat kampung Sasak dan belanja sajadah tenun khas Lombok. sewa ojek Rp. 150.000,-
tiket Lombok - Jakarta by Lion Air Rp. 897.200,- hope to see you again, Lombok.
0 Comments
dari Pulau Komodo, perjalanan berlanjut menuju manta point. berharap bisa melihat ikan pari Manta. menurut pemandu kapal, air pasang karena purnama bulan dan menjelang tengah hari adalah peluang yang tepat untuk melihat pari Manta, mengingat hewan ini jarang terlihat. setelah kapal berhenti di Manta point, dengan dipandu oleh seorang awal kapal, kami segera menceburkan diri ke laut. air laut yang dingin dan arus yang kuat memaksa saya kembali ke kapal, sementara teman-teman bule yang lain berenang mengikuti pemandu. beruntung sebagian dari kami dapat melihat pari Manta, saya sedikit kecewa karna tidak dapat melihat pari Manta. semoga di lain waktu saya bisa melihat langsung pari Manta di habitatnya. pemandangan alam yang tersaji sepanjang perjalanan laut ini menghilangkan letih dan kejenuhan berada di kapal. lihatlah keindahan Gili Laba ini. kami hanya diberi waktu singgah 1 jam di Gili Laba, sebagian ada yang snorkeling dan sebagian lagi mendaki bukit. mengingat waktu yang terbatas pemandu kami menyampaikan bahwa tidak memungkinkan untuk sampai ke puncak Gili Laba. meskipun tidak sampai ke puncak bukit, namun pemandangan di Gili Laba sungguh spektakuler. jernihnya air laut menampakkan dasarnya memberi warna yang berbeda pada setiap kedalaman. warna tosca di hiasi karang-karang laut hingga biru tua yang menandakan laut dalam. panas terik matahari tak saya hiraukan demi menyaksikan serpihan surga ini. Subhanallah, MasyaAllah, Allahuakbar............. Mahabesar Allah atas segala ciptaan-Nya, sempurna tiada cela. ombak laut di selat Sape terasa ganas, kapal kami terombang ambing di tengah lautan. sulit sekali untuk bisa berdiri di atas kapal meski hanya sejenak. alhasil harus selalu berpegangan dengan tiang atau dinding kapal. sementara itu pemandangan matahari tenggelam sangat menggoda untuk di potret. saya mengambil kamera di dalam tas dan dengan sekuat tenaga berusaha untuk memotret. hasilnya memang kurang sempurna karena kapal bergoyang ke kiri dan ke kanan. mendekati Bima, ombak mulai reda dan kapal bisa lebih tenang. captain kapal memutuskan untuk berhenti sejenak agar kami bisa menikmati makan malam dan setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Pulau Satonda. hari sudah malam, bulan purnama mengiringi perjalanan kami malam ini. it's so romantic feeling. wish someone special here with me *blushing* pagi yang cerah di Pulau Satonda. tak berapa jauh dari pinggir pantai, kita bisa menyusuri jalan menuju danau air asin. persediaan air tawar yang sangat terbatas di kapal membatasi kami untuk mandi. sekaranglah saatnya menikmati air tawar sepuasnya di air terjun Mata Jitu pulau Moyo. dari pinggir pantai, kami menyusuri jalan setapak di dalam hutan menuju air terjun. selain menikmati pemandangan air terjun, kita juga bisa mendaki ke arah hulu sungai. mendaki tebing curam yang licin memang tidak mudah, namun kita bisa berpegangan dengan akar-akar pohon yang kokoh. di bagian atas ini ada sebuah kolam yang cukup dalam dan digunakan oleh pengunjung yang ingin memacu adrenalin dengan melompat dari atas pohon. pepohonan yang rindang memberikan kesejukan bagi alam. dari pulau Moyo, kapal kami berlayar menuju Gili Bola. perjalanan menuju gili bola tidaklah mudah, ombak yang cukup besar membuat kami berayun-ayun di di kapal. sebagian barang-barang berserakan karna di goyang gelombang. perjalanan ini terasa lebih berat dari hari sebelumnya di selat sape. Alhamdulillah atas pertolongan Tuhan, kami bisa tiba dengan selamat menjelang subuh, kapal kami kembali berlayar menuju tujuan akhir dari perjalanan ini yaitu Lombok perjalanan laut 4 hari 3 malam ini dari Labuhan Bajo menuju Lombok di layani oleh http://www.kencanaadventure.com
biaya perjalanannya Rp. 1.750.000,- termasuk:
mahal atau murah biaya tersebut tergantung penilaian anda. berapa harga yang tepat untuk merasakan pengalamannya dan menikmati semua keindahan alam tersebut? be careful, INDONESIA is seriously BEAUTIFUL and AMAZING. a dream comes true, sebuah perjalanan yang penuh dengan kekaguman ciptaan Tuhan. hamparan laut biru yang tak berbatas seakan menyatu dengan langit. tak banyak kata yang dapat saya ungkapkan untuk menggambarkan kemegahan alam ciptaan Tuhan, hanya mampu terdiam dan merasakan keagungan ciptaan-Nya. Maha Besar Allah atas segala nikmat yang di curahkan-Nya untuk umat manusia. jam 9.30 pagi, kapal kami mulai berlayar dari pelabuhan Labuan Bajo. ada banyak kapal-kapal kecil dan juga kapal phinisi yang hendak berlayar mengarungi lautan flores. pemberhentian pertama adalah pulau Kanawa. namun sayangnya kapal kami tidak bisa bersandar di dermaga pulau Kanawa. saya bertanya kepada crew kapal, kenapa kita tidak sandar disini? ternyata dermaga ini hanya boleh di gunakan oleh tamu yang menginap di resort http://www.kanawaislandresort.com/room/accomodation.html meskipun tidak boleh sandar di dermaga Kanawa, namun kapal masih boleh menurunkan jangkar di sekitar pulau. kami di beri waktu 1 jam untuk snorkeling menikmati pemandangan bawah laut, namun saya lagi malas untuk berbasa-basah ria hehehehe........ saya lagi ingin menikmati pemandangan di sekitar pulau Kanawa. bukit gersang di hiasi beberapa pohon yang masih hijau di bingkai pasir putih di bibir pantai. cantik dan mempesona. air laut yang jernih menampakkan karang-karang indah di dalamnya seakan memanggil kita untuk mendekati. sementara itu ikan-ikan kecil berkeliaran dengan lincah. tak terasa 1 jam telah berlalu, saatnya makan siang dan melanjutkan perjalanan ke tempat berikutnya yaitu pulau Rinca. cuaca cerah dan udara panas mengiringi langkah kaki kami menyusuri jalan setapak menuju habitat komodo. ranger (petugas jaga) Taman Nasional Komodo memberitahukan bahwa saat ini ada sekelompok komodo yang sedang menikmati kerbau hasil buruan mereka. agar tidak ketinggalan untuk menyaksikan kejadian tersebut, kami diminta berjalan lebih cepat. suara derap langkah kaki di tanah kering seakan menjadi hiburan di tengah perjalanan. rute yang kami lalui adalah untuk long trail. beruntung sekali kami masih bisa menyaksikan komodo-komodo ini makan siang bersama teman-temannya. bau bangkai kerbau di kubangan air hitam sangat tidak nyaman, namun kejadian langka di depan mata ini jauh lebih menarik dan mengalihkan fikiran saya dari bau tak sedap ini. menurut informasi dari ranger, kerbau tersebut mati 3 hari yang lalu setelah di gigit oleh komodo seminggu sebelumnya. kerbau tersebut telah di lumpuhkan oleh bakteri dari bekas gigitan komodo. mangsa yang di gigit komodo tidak langsung mati namun secara perlahan akan melemahkan dan beberapa hari kemudian akan mati. selama itu komodo akan selalu mengawasi mangsanya hingga akhirnya mati dan siap untuk di santap. cukup sekian Selamat pagi, mentari bersinar terang dari balik pulau flores Taman Nasional Komodo diresmikan pada tahun 1988 oleh presiden Soeharto, sebagai kebanggaan, kekayaan dan warisan budaya bangsa. komodo sebagai permata purba dan kekayaan alam Indonesia, harus di lestarikan untuk kepentingan umat manusia. di Pulau Komodo ada sebanyak 2.842 ekor komodo. di Pulau Rinca terdapat 2.406 ekor. di Pulau Gilimotang ada 81 ekor dan di Pulau Nusa Kode ada 93 ekor komodo. nikmati dan rasakan keindahan alam INDONESIA. |
Liza
Seorang perempuan biasa yang selalu ingin menambah ilmu dan pengalaman. Archives
March 2019
Categories
All
|