Perjalanan ini terasa agak dipaksakan bagi saya. beberapa pertimbangan yang membuat saya takut mengambil keputusan untuk bergabung dengan teman-teman yang akan mendaki gunung rinjani adalah:
hari sabtu tanggal 5 May 2018, pukul 05.45 pesawat citilink QG 198 yang kami tumpangi mulai mengudara dari Halim Perdana Kusuma menuju Lombok Praya. senang rasanya bisa kembali ke Lombok. dari bandara Lombok Praya, kami berkendara menuju Lombok Timur yaitu desa sembalun yang merupakan salah satu pintu gerbang pendakian ke gunung Rinjani. Perjalanan hari ini: Pukul 15.00 memulai perjalanan melalui jalan desa yang dekat dengan pos 1 Sembalun. Pukul 17.13 tiba di Pos 1 Sembalun Pukul 18.02 tiba di Pos 2 Sembalun dan bermalam disini. Gunung Rinjani merupakan gunung vulkanik yang masih aktif dan tercatat sebagai gunung nomor 2 tertinggi di Indonesia. Puncaknya terletak di tepi kaldera sebelah timur dengan ketinggian 3726 mdpl. Danau segara anak merupakan sisa dari struktur awal gunung api purba yang meletus pada abad ke-13 dan diyakini sebagai letusan terbesar pada abad itu. Berbentuk bulan sabit, permukaannya terletak pada ketinggian 2009 mdpl, luas 11.126 ha, kedalaman 160 sampai 230 m.
Terjadi pendangkalan akibat pengikisan dibagian puncak dan masuknya material letusan tahun 1944 sehingga kedalaman danau menjadi sekitar 200 m. hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2007 - 2008 menunjukkan kedalaman maksimal danau sekitar 205 m. Gunung segara anak dibentengi oleh dinding kaldera dengan ketinggian mencapai 650 m. tersusun oleh lapisan batuan berupa lava dan piroklastik, serta diterobos oleh berbagai bentuk dike dan sill sehingga membentuk hasil seni alami yang sangat menarik.
0 Comments
menjelang tengah hari saya turun dari bis wisata yang mengantarkan kami ke kota Mataram, sementara itu tiket pulang saya ke Jakarta nanti malam jam 20.30 WITA. kali ini saya tidak akan bermalam di Lombok karna waktu libur telah usai. esok hari harus kembali ke rutinitas pekerjaan di Jakarta. syukurlah, masih ada waktu untuk mencari oleh-oleh khas Lombok. berbekal informasi dari pemandu wisata selama di kapal, saya mendapatkan ojek motor yang akan mengantarkan ke tempat-tempat kerajinan khas Lombok. tempat pertama yang akan saya kunjungi berada di Desa Banyumulek, Lombok Barat, sebuah desa yang terkenal dengan hasil kerajinan tangan dari gerabah. saya tiba di desa Banyumulek bersamaan dengan masuknya waktu shalat Zuhr, kebetulan ada masjid di dekat art shop tempat saya berhenti, namanya Masjid Jami' Al Mujahidin di desa Lelede, Banyumulek. kalau perintah Allah sudah di penuhi, hatipun menjadi tenang dan tentram. sangat mudah menjumpai masjid di sini karena Lombok terkenal dengan sebutan Pulau 1000 Masjid. sepanjang jalan ada banyak Masjid dengan arsitektur megah, sebagian masih dalam proses pembangunan. hasil kerajinan gerabah ini sangat menggoda. ada banyak bentuk hiasan dinding, vas bunga, tempat lilin, baki, piring hias, tempat tissue, asbak, da masih banyak yang lainnya. harga yang di tawarkan pun beragam, silahkan di tawar demi kepuasan berbelanja hehehehehe........ pengennya sih belanja lebih banyak tapi apa daya barang bawaan di backpack sudah hampir maksimal, dan gerabah-gerabah ini lumayan berat. jadi hanya beli 4 pcs baki dan 1 buah tempat lilin, lumayanlah buat oleh-oleh. selesai sudah berbelanja di art shop desa Banyumulek, mari lanjut ke desa Sukarara untuk melihat pembuatan tenun ikat songket. warna-warni songket yang di tawarkan sangat menarik, tapi kali ini saya belum berencana untuk membeli songket. mungkin nanti kali ya....... rata-rata wanita di desa Sukarara, menenun setiap hari selama 6-8 jam. diperlukan ketelitian dan kesabaran untuk menyelesaikan selembar kain songket. lama pengerjaannya di pengaruhi juga oleh motif songket tersebut, semakin rumit motif yang di buat maka waktu penyelesaiannya akan lebih lama. tahun lalu saya sudah pernah berkunjung ke kampung Sasak, desa Sade. namun waktu itu hanya sebentar saja karena turun hujan, mumpung sekarang ada di Lombok jadi saya kembali ingin melihat-lihat kampung Sasak dan belanja sajadah tenun khas Lombok. sewa ojek Rp. 150.000,-
tiket Lombok - Jakarta by Lion Air Rp. 897.200,- hope to see you again, Lombok. Begitu tahu ulang tahun perusahaan yang ke-25 akan di rayakan di Bali, saya langsung membuat rencana untuk melanjutkannya ke Lombok. entah mengapa saya lebih excited untuk mengunjungi Lombok di banding Bali, padahal ini juga merupakan pengalaman pertama saya ke Bali. mulailah saya mencari-cari info tempat wisata yang akan di kunjungi, tempat menginap yang nyaman dan sesuai dengan budget, transportasi selama di lombok dan segala hal yang mendukung rencana perjalanan. sementara itu saya juga mengajak teman-teman yang mau gabung dengan trip ini. setelah semua informasi terkumpul dan membandingkannya dengan paket-paket wisata yang di tawarkan online, saya memutuskan perjalanan kali ini di susun sendiri, disesuaikan dengan waktu dan anggaran.
i'm ready to go............. penerbangan kami ke lombok jam 9.10 WITA, masih cukup waktu untuk bisa menikmati sarapan sebelum check out dari Hard Rock Hotel Bali. mari kita mulai petualangan menuju lombok, Nusa Tenggara Barat. ini dia pesawat yang akan membawa kami ke lombok. pesawat ATR 72 dengan kapasitas 78 penumpang. pengalaman pertama saya naik pesawat kecil dengan baling-baling. cukup mendebarkan hehehe... Lombok, i'm coming.. Alhamdulillah tiba dengan selamat di Lombok. begitu keluar dari airport, kami (saya dan 2 orang teman) sudah di tunggu oleh driver yang juga merangkap sebagai tour guide, namanya pak Jamanik. beliau sangat ramah dan selalu menjelaskan hal-hal menarik yang kami temui sepanjang perjalanan. beliau juga mengantarkan ke tempat-tempat makan yang enak dengan harga terjangkau. saya menyewa mobil ini melalui http://lomboktourplus.com/sewa-mobil-di-lombok/ Tujuan pertama hari ini adalah ke Tanjung Aan. Subhanallah, indahnya pantai Tanjung Aan ini. laut luas membentang dengan gradasi warna biru yang memukau di hiasi butiran pasir putih yang terhampar luas di pinggir pantai. awan putih seakan menjadi lukisan di langit biru, sementara matahari menyinari bumi dengan teriknya. saya tak peduli dengan cuaca panas terik jam 12 siang ini demi menikmati pesona pemandangan yang tersaji di depan mata. berjalan menyusuri pantai, menghirup udara segar dan menikmati deburan ombak laut. jari saya tak berhenti menekan tombol shutter kamera, semuanya indah....... rasanya masih tak puas untuk bisa merekam keindahan ini. tak jauh dari Tanjung Aan, kita bisa singgah di Pantai Seger. pantai ini sangat terkenal dengan cerita rakyat tentang putri nyale. jika ingin melihat pemandangan yang spektakuler, mendakilah ke Bukit Mandalika. dari atas bukit ini kita bisa melihat pantai seger dan pantai kuta. seluas mata memandang tersaji lautan biru yang tak berujung, seakan birunya langit bertemu dengan birunya laut. Setelah selesai makan siang di Pantai Kuta, Lombok, dengan diiringi rintik hujan yang membahasi bumi, kami melanjutkan perjalanan ke Mataram. perut kenyang, kantuk pun datang hehehe..... tertidurlah saya sepanjang perjalanan menuju kota mataram. sore hari adalah saat yang tepat berada di atas Bukit Malimbu untuk menyaksikan matahari tenggelam. dalam perjalanan menuju bukit malimbu, kita bisa melihat cantiknya Pantai Senggigi. pohon-pohon kelapa yang menghiasi pantai memberikan kesejukan mata memandang. di Bukit Malimbu ini ada banyak monyet-monyet liar yang mendekati pengunjung. saya diberitahu oleh pemandu bahwa monyet-monyet ini sudah terbiasa dengan manusia, namun jangan menatap matanya karena monyet akan merasa terancam dan bisa menyerang kita, iiiiiihhhhh serem.... Mentari pun tenggelam di balik lautan yang tak berujung, dan saatnya bagi kami untuk check in dan beristirahat di penginapan yang telah di pesan http://www.kebunresort.com waaahhh......... nyamannya menginap di kebun villa & resort. suasana yang tenang dan udara yang segar membuat saya masih ingin berlama-lama menikmati tempat ini, namun waktu kami tidak banyak. dengan berat hati saya beranjak dari tempat tidur, mandi pagi, sarapan di tempat yang telah di sediakan lalu check out. hari ini kami akan menyebrang ke Gili Trawangan dengan kapal umum melalui pelabuhan bangsal. mengingat jarak pelabuhan Bangsal dengan penginapan tidak terlalu jauh, kami memutuskan untuk menggunakan taksi http://www.expressgroup.co.id/expressweb/aboutus/head_office sesuai informasi dari pemandu yang kemarin, dalam perjalanan menuju pelabuhan bangsal kami bisa berhenti sejenak di bukit Malimbu 2 untuk melihat pemandangan yang menakjubkan. oh ya disini ada sebutan bukit Malimbu 1 dan bukit Malimbu 2. bukit Malimbu 1 adalah tempat kemarin kami menyaksikan matahari tenggelam. beginilah pemandangan dari bukit Malimbu 2....... Subhanallah, indahnya........ taksi yang kami tumpangi tidak boleh mengantarkan sampai ke pelabuhan. hanya sampai dengan tempat pemberhentian akhir kendaraan yang di tentukan pemerintah daerah. dari tempat ini menuju pelabuhan kira-kira 200m, karena gak mau jalan kaki dan repot dengan barang bawaan, akhirnya kami menyewa Cidomo dan membayar Rp. 20.000,- cukup ramai orang yang akan menyeberang ke Gili. tiket kapal menuju Gili Trawangan seharga Rp. 10.000/orang dapat di beli di loket, setelah itu kita akan di panggil sesuai dengan warna tiket yang di peroleh. tak berapa lama menunggu, kami sudah di panggil untuk naik ke kapal. laut yang tenang dihiasi riak ombak menemani kami selama lebih kurang 45 menit dalam perjalanan menuju Gili Trawangan. setibanya di dermaga Gili Trawangan, kami di jemput oleh crew Nirwana Guest House & Villa. dengan berjalan kaki, tak jauh dari dermaga, kami tiba di penginapan http://nirwanaguesthouse.com/room/# Menanti cahaya pagi di tepi pantai gili trawangan. singgah di hutan Pusuk, melihat monyet-monyet yang nampakya sudah terbiasa dengan kehadiran manusia di sekitarnya. jalanan yang sempit dan berkelok-kelok akan terlupakan ketika kita tiba di tempat ini. sempatkan juga mencicipi minuman tradisional khas lombok, Tuak Manis. minuman ini berwarna putih, rasanya manis segar dan sedikit tajam, dihasilkan dari pohon enau yang banyak tumbuh liar di hutan pusuk. kita bisa membeli minuman ini di pinggir jalan sepanjang hutan pusuk, harganya pun cukup murah, Rp. 5.000 untuk botol ukuran air mineral 600 ml. minuman ini tidak bisa bertahan lama dan akan berubah rasa menjadi asam, jadi harus segera di minum setelah di sadap dari pohon enau. istirahat untuk makan siang masih cukup waktu untuk membeli oleh-oleh di desa Sade sebelum pulang ke Jakarta. masih banyak tempat-tempat indah lainnya di Lombok yang belum sempat kami singgahi. berharap nanti bisa kembali lagi ke lombok.
Lombok... i'm in love... |
Liza
Seorang perempuan biasa yang selalu ingin menambah ilmu dan pengalaman. Archives
March 2019
Categories
All
|